SIMULASI DAN PEMODELAN
Pertemuan 2
Definisi Simulasi
Simulasi merupakan peniruan operasi, menurut waktu, sebuah proses atau sistem dunia nyata. Simulasi bisa dilakukan secara manual maupun dengan bantuan komputer. Dalam proses simulasi menyertakan pembentukan data dan sejarah buatan (artificial history) dari sebuah sistem, pengamatan data dan sejarah, dan kesimpulan yang terkait dengan karakteristik sistem-sistem.
Langkah Riel Dalam Simulasi
Yaitu mengembangkan sebuah model simulasi dan mengevaluasi model, biasanya dengan menggunakan komputer, untuk mengestimasi karakteristik yang diharapkan dari model tersebut.
Kondisi Yang Membutuhkan Simulasi
Kondisi-kondisi terjadi yang membutuhkan simulasi saat kasus mempelajari interaksi internal (sub)-sistem yang kompleks, mengamati sifat model dan hasil keluaran akibat perubahan lingkuangan luar atau variabel internal, meningkatkan kinerja sistem melalui pembangunan/pembentukan model, eksperimen desain dan aturan baru sebelum diimplementasikan, memahami dan memverifikasi solusi analitik, mengidentifikasi dan menetapkan persyaratan-persyaratan, alat bantu pelatihan dan pembelajaran dengan biaya lebih rendah, visualisasi operasi melalui anuimasi dan yang terakhir kasus ketika masalahnya sulit, memakan waktu, atau tidak mungkin diselesaikan melalui metode analitik atau numerik konvensional.
Sebaliknya, Kondisi Tidak Memerlukan Simulasi
Kondisi-kondisi terjadi yang tidak memerlukan simulasi saat kasus ketika masalah dapat diselesaikan dengan metode sederhana, secara analitik, ketika eksperimen langsung lebih mudah dilakukan, ketika biaya Simulasi dianggap terlalu mahal, sumber daya atau waktu tidak tersedia, ketika tidak ada data yang tersedia, verifikasi dan validasi tidak dapat dilakukan, ketika daya melebihi kapasitas (overestimated), dan sistem terlalu kompleks atau tidak dapat didefinisikan.
Model: Definisi, Kondisi, Deskripsi, Validasi
Model adalah suatu representasi sederhana dari sebuah sistem (atau proses atau teori), bukan sistem itu sendiri. Model-model tidak harus memiliki seluruh atribut, tetapi disederhanakan, dikontrol, digeneralisasi, atau diidealkan. Untuk sebuah model yang akan digunakan, seluruh sifat-sifat relevantnya harus ditetapkan dalam suatu cara yang praktis, dinyatakan dalam suatu set deksripsi terbatas yang masuk akal (reasonably). Sebuah model harus divalidasi. Setelah divalidasi, sebuah model dapat digunakan untuk menyelidiki dan memprediksi perilaku-perilaku (sifat) sistem, atau menjawab ”whatif questions” untuk mempertajam pemahaman, pelatihan, prediksi, dan evaluasi alternatif.
Tipe-Tipe Model
Model Fisik: contohnya seperti model rumah, model jembatan. Dan Model Matematis (symbolic): E = mc², contohnya Statik (pada beberapa titik waktu) vs. Dynamik (berubah menurut waktu), Deterministik (masukan diketahui) vs. Stokastik (variabel acak, masukan/keluaran), dan Diskrit vs. Kontinyu.
Pembangunan Model
Proses iteratif yang mengandung tiga langkah utama yaitu observasi sistim riil dan interaksi komponen dan pengumpulan data, konstruksi model konseptual (asumsi, struktur sistem), dan penerjemahan model operasional ke bentuk yang dikenal oleh komputer.
Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah sebagaimana yang tertuang dalam Online Learning Uhamka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar