Pendekatan Dalam Sistem Dinamik
Pertemuan 10
Definisi Sistem Dinamik
Sistem dinamik
adalah metodologi untuk memahami suatu masalah yang kompleks. Metodologi ini
dititikberatkan pada pengambilan kebijakan dan bagaimana kebijakan tersebut
menentukan tingkah laku masalah-masalah yang dapat dimodelkan oleh sistem
secara dinamik (Richardson dan Pugh 1986).
Permasalahan
dalam sistem dinamik dilihat tidak disebabkan oleh pengaruh dari luar namun
dianggap disebabkan oleh struktur internal sistem. Tujuan metodologi sistem
dinamik berdasarkan filosofi kausal (sebab akibat) adalah mendapatkan pemahaman
yang mendalam tentang tata cara kerja suatu sistem (Asyiawati 2002; Muhammad 2001).
Tahapan dalam pendekatan sistem dinamik
- Tahapan dalam pendekatan sistem dinamik adalah :
- ldentifikasi dan definisi masalah
- Konseptualisasi sistem
- Formulasi model
- Sirnulasi model
- Verifikasi dan validasi model
- Analisis kebijakan
- Implementasi kebijakan
Proses pemodelan
Proses pemodelan terdiri atas
langkah-langkah sebagai berikut (Sterman 2000):
1. Perumusan masalah dan
pemilihan batasan dunia nyata
Tahap ini
meliputi kegiatan pemilihan tema yang akan dikaji, penentuan variabel kunci,
rencana waktu untuk mempertimbangkan masa depan yang jadi pertimbangan serta
seberapa jauh kejadian masa lalu dari akar masalah tersebut dan selanjutnya
mendefinisikan masalah dinamisnya.
2. Formulasi hipotesis dinamis
Formulasi
hipotesis dinamis dengan menetapkan hipotesis berdasarkan pada teori perilaku
tergadap masalahnya dan membangun peta struktur kausal melalui gambaran model
mental pemodel dengan bantuan alat-alat seperti causal loop diagram. Stock flow
diagram, dan alat bantu lainnya.
Model mental
adalah asumsi yang sangat dalam melekat, umum atau bahkan suatu gambaran dari
bayangan atau citra yang berpengaruh pada bagaimana kita memahami dunia dan
bagaimana kita mengambil tindakan (Senge 1995).
3. Tahap formulasi model simulasi
Tahap
formulasi model simulasi dengan membuat spesifikasi struktur, aturan keputusan,
estimasi parameter 39 dan uji konsistensi dengan tujuan dan batasan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
4. Pengujian
Pengujian
meliputi pengujian melalui pembandingan dari model yang dijadikan referensi,
pengujian kehandalan (robustness) dan uji sensistivitas.
5. Evaluasi dan perancangan
kebijakan
Evaluasi dan
perancangan kebijakan berdasarkan skenario yang telah diujicobakan dari hasil
simulasi. Perancangan kebijakan mempertimbangkan analisis dampak yang
ditimbulkan, kehandalan model pada skenario yang berbeda dengan tingkat
ketidakpastian yang berbeda pula serta keterkaitan antar kebijakan agar dapat
bersinergi.
Tahapan-tahapan pemodelan :
- Mendefinisikan masalah dan tujuan model
- Menentukan variabel tujuan
- Memilih variabel control
- Memilih parameter variabel kontrol
- Menguji model yang dihasilkan
- Melihat bagaimana model akan bekerja, memilih horizon waktu atau perilaku dinamis dalam waktu
- Jalankan model
- Mengganti parameter dengan alasan ekstrim
- Membandingkan hasil dengan data eksperimen
- Perbaiki model berdasarkan parameter yang ada
Referensi
Teori Simulasi dan Pemodelan :
Konsep, Aplikasi dan Terapan. Penerbit WADE Group.
Soal dan jawaban materi pertemuan 10:
1)
Jelaskan apa itu sistem dinamik!
Jawab:
Sistem dinamik adalah metodologi untuk memahami suatu
masalah yang kompleks. Metodologi ini dititikberatkan pada pengambilan
kebijakan dan bagaimana kebijakan tersebut menentukan tingkah laku
masalah-masalah yang dapat dimodelkan oleh sistem secara dinamik (Richardson
dan Pugh 1986).
2)
Apa yang jadi permasalahan dalam sistem dinamik?
Jawab:
Permasalahan dalam sistem dinamik dilihat tidak
disebabkan oleh pengaruh dari luar namun dianggap disebabkan oleh struktur
internal sistem.
3)
Tujuan metodologi sistem dinamik yaitu…
Jawab:
Tujuan metodologi sistem dinamik berdasarkan filosofi
kausal (sebab akibat) adalah mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang tata
cara kerja suatu sistem (Asyiawati 2002; Muhammad 2001).
4)
Apa saja tahapan dalam pendekatan sistem dinamik?
Jawab:
1.
ldentifikasi dan definisi masalah
2.
Konseptualisasi sistem
3.
Formulasi model
4.
Sirnulasi model
5.
Verifikasi dan validasi model
6.
Analisis kebijakan
7.
Implementasi kebijakan
5)
Bagaimana tahapan-tahapan pemodelan?
Jawab:
1.
Mendefinisikan masalah dan tujuan model
2.
Menentukan variabel tujuan
3.
Memilih variabel control
4.
Memilih parameter variabel kontrol
5.
Menguji model yang dihasilkan
6.
Melihat bagaimana model akan bekerja, memilih
horizon waktu atau perilaku dinamis dalam waktu
7.
Jalankan model
8.
Mengganti parameter dengan alasan ekstrim
9.
Membandingkan hasil dengan data eksperimen
10.Perbaiki model berdasarkan
parameter yang ada
6)
Apa saja langkah-langkah dalam proses pemodelan?
Jawab:
Proses pemodelan terdiri atas langkah-langkah sebagai
berikut (Sterman 2000):
1.
Perumusan masalah dan pemilihan batasan dunia
nyata
2.
Formulasi hipotesis dinamis
3.
Tahap formulasi model simulasi
4.
Pengujian
5.
Evaluasi dan perancangan kebijakan
7)
Jelaskan apa itu model mental menurut Senge 1995!
Jawab:
Model mental adalah asumsi yang sangat dalam melekat,
umum atau bahkan suatu gambaran dari bayangan atau citra yang berpengaruh pada
bagaimana kita memahami dunia dan bagaimana kita mengambil tindakan (Senge
1995).
8)
Bagaimana peran tahap formulasi model simulasi
dalam proses pemodelan?
Jawab:
Tahap formulasi model simulasi dengan membuat
spesifikasi struktur, aturan keputusan, estimasi parameter 39 dan uji
konsistensi dengan tujuan dan batasan yang telah ditetapkan sebelumnya.
9)
Jelaskan bagaimana pengujian dalam
langkah/tahapan pada proses pemodelan!
Jawab:
Pengujian meliputi pengujian melalui pembandingan dari
model yang dijadikan referensi, pengujian kehandalan (robustness) dan uji
sensistivitas.
10)
Pada proses pemodelan terdapat langkah akhir
yaitu Evaluasi dan perancangan kebijakan. Jelaskan.
Jawab:
Evaluasi dan perancangan kebijakan berdasarkan skenario
yang telah diujicobakan dari hasil simulasi. Perancangan kebijakan
mempertimbangkan analisis dampak yang ditimbulkan, kehandalan model pada
skenario yang berbeda dengan tingkat ketidakpastian yang berbeda pula serta
keterkaitan antar kebijakan agar dapat bersinergi.
Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah sebagaimana yang tertuang dalam Online Learning Uhamka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar