Perancangan Piranti Perangkap Serangga (Hama) dengan Intensitas Cahaya
1. Serangga dan Reaksinya Terhadap Cahaya
Serangga adalah kelompok utama hama. Menurut pakar perlindungan tanaman, Purnama Hidayat [4], paling tidak ada lima alasan yang dapat mendukung pernyataan tersebut.
- Serangga merupakan kelompok terbesar dalam dunia hewan, kurang lebih 2/3 spesies hewan yang telah teridentifikasi adalah serangga.
- Serangga memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungannya.
- Serangga memiliki jenis makanan yang beragam.
- Serangga dapat berkembang biak dengan cepat.
- Serangga dapat menjadi resisten terhadap insektisida.
Sebagai makhluk yang
memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, serangga mudah terpengaruh oleh
kondisi fisik lingkungan. Oleh karenanya serangga hama dapat dikendalikan
secara fisik, yakni melalui pengaturan faktor-faktor fisik diantaranya suhu,
kelembaban, suara dan cahaya.
Serangga dapat dibedakan
dalam berbagai jenis menurut kemampuan adaptasi terhadap faktor fisik. Jenis
serangga fototropik positif adalah salah satu jenis serangga yang tertarik
terhadap cahaya.
Setiap cahaya yang
terpancar memiliki satuan intensitas tertentu. Intensitas cahaya ini dapat
mempengaruhi perilaku serangga (hama).
Salah satu sifat serangga
adalah memiliki ketertarikan terhadap cahaya, dalam praktek secara tradisional
hal ini telah lama diaplikasikan misalnya menggunakan lampu petromak untuk
menangkap laron (serangga), menangkap lalat buah dengan warna kuning, menangkap
lalat dengan warna-warni yang mencolok dan menangkap nyamuk mengunakan cahaya
ultraviolet. Bahkan di Malaysia dalam beberapa aplikasi yang terbatas juga
telah diterapkan dalam bidang pertanian.
2. Mengukur Intensitas Cahaya
Salah satu cara untuk
mengamati energi cahaya dapat dilakukan dengan mengukur pengaruh besaran dan
distribusi partikel dalam Flow cytometers. Flow cytometers pada dasarnya adalah
mikroskop yang dilengkapi dengan komponen yang berfungsi untuk melalukan
individu cell secara sekuensial melalui berkas cahaya (laser) yang akan
dianalisis. Komponennya antara lain:
1. Sumber cahaya, dan komponen pemfokus
cahaya.
2. Fluidics, untuk mengarahkan cells
melalui cahaya.
3. Detektor Elektronika, untuk
mendeteksi cahaya dan mengubahnya ke bentuk sinyal digital.
4. Suatu komputer untuk penyimpanan
signals yang akan dianalisis.
3. Sumber Cahaya
Sumber cahaya pada suatu
flowcytometer adalah laser. Alasan penggunaan laser, karena kemampuannya untuk
difokuskan menjadi berkas cahaya elliptis. Ini terkait dengan komponen-komponen
fluidics terkait.
4. Fluidics
Fluidics adalah bagian
yang paling sensitif pada setiap flow cytometer. Jika terjadi kesalahan,
semuanya akan salah, dan fatal.
5. Detektor Sinyal
Deteksi sinyal dilaksanakan
dengan menggunakan kombinasi photomultiplier (cathode-ray) dan rangkaian
elektronika.
6. Rancangan Alat Penangkap Serangga Hama
Setelah nilai intensitas
cahaya yang efektif diperoleh melalui uji laboratorium, dapat diimplementasikan
dalam rancangan alat penangkap serangga hama di lahan pertanian.
Alur pengamatan pada saat
implementasi prototype dapat dilihat pada diagram alir berikut:
7. Data Uji Laboratorium
Setelah peralatan diimplementasikan maka nyala lampu siklus penangkapan serangga dapat diuji di laboratorium dalam dua kondisi jumlah siklus tiap jam.
- Durasi lampu menyala dalam siklus penangkapan serangga 6 kali/jam
- Durasi lampu menyala dalam siklus penangkapan serangga 3 kali/jam
Nama : Muhamad Faisal Ramadhan
Kelas : 7C - Teknik Informatika
NIM : 1903015109
Tidak ada komentar:
Posting Komentar