Rabu, 30 November 2022

Muhamad Faisal Ramadhan : Cahaya Pembasmi Hama

Perancangan Piranti Perangkap Serangga (Hama) dengan Intensitas Cahaya

 

1. Serangga dan Reaksinya Terhadap Cahaya

Serangga adalah kelompok utama hama. Menurut pakar perlindungan tanaman, Purnama Hidayat [4], paling tidak ada lima alasan yang dapat mendukung pernyataan tersebut.

  1. Serangga merupakan kelompok terbesar dalam dunia hewan, kurang lebih 2/3 spesies hewan yang telah teridentifikasi adalah serangga.
  2. Serangga memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungannya.
  3. Serangga memiliki jenis makanan yang beragam.
  4. Serangga dapat berkembang biak dengan cepat.
  5. Serangga dapat menjadi resisten terhadap insektisida.

Sebagai makhluk yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, serangga mudah terpengaruh oleh kondisi fisik lingkungan. Oleh karenanya serangga hama dapat dikendalikan secara fisik, yakni melalui pengaturan faktor-faktor fisik diantaranya suhu, kelembaban, suara dan cahaya.

Serangga dapat dibedakan dalam berbagai jenis menurut kemampuan adaptasi terhadap faktor fisik. Jenis serangga fototropik positif adalah salah satu jenis serangga yang tertarik terhadap cahaya.

Setiap cahaya yang terpancar memiliki satuan intensitas tertentu. Intensitas cahaya ini dapat mempengaruhi perilaku serangga (hama).

Salah satu sifat serangga adalah memiliki ketertarikan terhadap cahaya, dalam praktek secara tradisional hal ini telah lama diaplikasikan misalnya menggunakan lampu petromak untuk menangkap laron (serangga), menangkap lalat buah dengan warna kuning, menangkap lalat dengan warna-warni yang mencolok dan menangkap nyamuk mengunakan cahaya ultraviolet. Bahkan di Malaysia dalam beberapa aplikasi yang terbatas juga telah diterapkan dalam bidang pertanian.

2. Mengukur Intensitas Cahaya

Salah satu cara untuk mengamati energi cahaya dapat dilakukan dengan mengukur pengaruh besaran dan distribusi partikel dalam Flow cytometers. Flow cytometers pada dasarnya adalah mikroskop yang dilengkapi dengan komponen yang berfungsi untuk melalukan individu cell secara sekuensial melalui berkas cahaya (laser) yang akan dianalisis. Komponennya antara lain:

1.    Sumber cahaya, dan komponen pemfokus cahaya.

2.    Fluidics, untuk mengarahkan cells melalui cahaya.

3.    Detektor Elektronika, untuk mendeteksi cahaya dan mengubahnya ke bentuk sinyal digital.

4.    Suatu komputer untuk penyimpanan signals yang akan dianalisis.

3. Sumber Cahaya

Sumber cahaya pada suatu flowcytometer adalah laser. Alasan penggunaan laser, karena kemampuannya untuk difokuskan menjadi berkas cahaya elliptis. Ini terkait dengan komponen-komponen fluidics terkait.

4. Fluidics

Fluidics adalah bagian yang paling sensitif pada setiap flow cytometer. Jika terjadi kesalahan, semuanya akan salah, dan fatal.

5. Detektor Sinyal

Deteksi sinyal dilaksanakan dengan menggunakan kombinasi photomultiplier (cathode-ray) dan rangkaian elektronika.

6. Rancangan Alat Penangkap Serangga Hama

Setelah nilai intensitas cahaya yang efektif diperoleh melalui uji laboratorium, dapat diimplementasikan dalam rancangan alat penangkap serangga hama di lahan pertanian.

Alur pengamatan pada saat implementasi prototype dapat dilihat pada diagram alir berikut:


7. Data Uji Laboratorium

Setelah peralatan diimplementasikan maka nyala lampu siklus penangkapan serangga dapat diuji di laboratorium dalam dua kondisi jumlah siklus tiap jam.

  1. Durasi lampu menyala dalam siklus penangkapan serangga 6 kali/jam
  2. Durasi lampu menyala dalam siklus penangkapan serangga 3 kali/jam


Nama : Muhamad Faisal Ramadhan 

Kelas : 7C - Teknik Informatika

NIM : 1903015109


Memuat artikel sumber : https://journal.uhamka.ac.id/index.php/rektek/article/view/113/89 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UAS Faisal : PDS7C22

 Nama     : Muhamad Faisal Ramadhan NIM     : 1903015109 Mata Kuliah : Pemodelan dan Simulasi - 7C Jawaban UAS: Kartu Ujian : UAS ini dibuat...